cegah cedera olahraga, anak, linksehat, kavacare

Senin, 25 Desember 2023

8 Tips Cegah Cedera Olahraga pada Anak-anak

Olahraga untuk anak-anak sangat penting demi menunjang kesehatan mereka. Hanya saja saat olahraga, anak-anak mungkin lebih sering mengalami cedera. Cedera olahraga pada anak dapat menyebabkan memar, luka, hingga patah tulang. Tak jarang cedera anak saat olahraga menyebabkan gegar otak yang membuat mereka harus mendapatkan perawatan intensif di ruang gawat darurat.

Pemulihan cedera olahraga pada anak dapat dilakukan dengan melakukan fisioterapi. Bila Anda memerlukan layanan fisioterapi di rumah, Anda bisa menghubungi Kavacare. Kontak Kavacare Support melalui Whatsapp di nomor 0811 - 1446 - 777 untuk mendapatkan layanan dari fisioterapis profesional hari ini!

Cara Mencegah Cedera Olahraga pada Anak

Anak-anak yang aktif melakukan aktivitas olahraga sangat rentan mengalami cedera. Cedera pada anak saat olahraga bisa mengganggu aktivitas mereka ke depannya. Apalagi jika cedera anak tidak dirawat dengan baik, mereka mungkin akan mengalami nyeri kronis atau cedera jangka panjang.

Alih-alih menunggu anak cedera terlebih dahulu lalu mengobatinya. Berikut ini Kavacare telah merangkum beberapa tips untuk mencegah cedera anak saat olahraga.

1.    Melatih Anak Berani Jujur dengan Kondisinya

Untuk mencegah cedera olahraga pada anak, sebaiknya Anda melatih mereka untuk jujur dengan kondisi fisiknya. Bicara dengan mereka sebelum melakukan latihan untuk segera meminta pertolongan jika merasa sakit atau terluka.

Beberapa anak mungkin akan menyembunyikan lukanya dan memaksa tetap mengikuti latihan. Sebaiknya beritahu mereka tentang risiko menahan rasa sakit terus-menerus dapat menyebabkan cedera yang serius. Padahal cedera yang mereka alami bisa dicegah dengan intervensi dini.

2.    Mendorong Anak untuk Mengikuti Beberapa Jenis Olahraga

Jika anak menyukai sepak bola, dorong anak untuk mengikuti cabang olahraga lain misalnya renang. Hal ini bertujuan agar anak tidak terus-menerus memberikan tekanan pada bagian otot dan sendi yang sama setiap hari. Orang tua juga perlu membatasi cabang olahraga dan mengatur jadwal aktivitas agar mereka bisa mengubah rutinitas latihan secara teratur.

3.    Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga

Untuk menghindari cedera olahraga pada anak, tekankan pada mereka tentang pentingnya melakukan pemanasan sebelum olahraga. Melakukan peregangan statis dan dinamis dapat membantu mengendurkan otot serta menyiapkan tubuh untuk aktivitas olahraga tingkat tinggi.

4.    Memastikan Anak Istirahat dengan Baik

Istirahat bisa mencegah anak mengalami cedera saat olahraga. Pasalnya kurang tidur atau istirahat membuat anak mengalami kelelahan otot yang sering menyebabkan cedera. Oleh karena itu, orang tua atlet muda perlu merencanakan istirahat pramusim agar anak memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan diri.

5.    Memastikan Anak Tetap Terhidrasi

Pastikan anak terhidrasi dengan cukup saat melakukan latihan, terutama pada hari dengan cuaca yang panas dan lembab. Hal ini agar anak tidak mendapatkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan panas. Orang tua juga perlu memperhatikan tanda-tanda penyakit yang berhubungan dengan panas seperti mual, kelelahan, linglung, muntah, dan pingsan.

6.    Memberikan Anak Makanan yang Bergizi Seimbang

Mendapatkan gizi yang seimbang sangat diperlukan untuk mencegah cedera olahraga pada anak. Pastikan anak mengonsumsi makanan yang kaya akan protein tanpa lemak, sayuran, dan buah-buahan. Atur juga jam makan anak, terutama untuk anak yang mengikuti cabang olahraga yang mengutamakan berat badan seperti gulat.

7.    Melakukan Olahraga dengan Teknik yang Benar

Di dalam setiap cabang olahraga pasti ada yang namanya teknik dan aturan bermain. Ajarkan anak untuk bermain dengan teknik yang benar demi menghindari cedera saat olahraga.

Misalnya saja pada pada cabang olahraga, ada teknik yang aman untuk mencuri bola. Latih anak untuk mencuri bola dari lawan dengan teknik yang benar dan aman guna menghindari cedera ligamen atau gegar otak.

8.    Gunakan Perlengkapan Keselamatan

Selain teknik, dalam olahraga tertentu juga memiliki perlengkapan keamanan yang digunakan untuk mencegah atlet mengalami cedera. Pastikan anak Anda untuk memakai perlengkapan keselamatan dengan benar. Misalnya pada cabang olahraga, pastikan anak memakai shin guard untuk melindungi betis atau tulang kering mereka.

Apa Saja Jenis Cedera Olahraga?

Saat melakukan olahraga, anak-anak mungkin terjatuh sehingga membuat beberapa anggota tubuhnya terluka karena digunakan sebagai tumpuan. Biasanya luka ini diperoleh karena peralatan olahraga yang sudah usang atau kondisi fasilitas olahraga yang kurang memadai. Namun, beberapa cedera olahraga juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti pemanasan yang kurang, teknik latihan yang tidak sesuai, dan penggunaan otot yang berlebihan.

Menurut lokasi cedera, berikut beberapa jenis cedera olahraga yang bisa terjadi pada anak-anak.

●      Cedera ligamen krusiat anterior, biasanya akibat dari gerakan berputar atau manuver dalam sepak bola dan basket.

●      Strain, yaitu cedera otot pada tendon yang merupakan jaringan fibrosa penghubung otot dengan tulang. Beberapa bagian tertentu yang rentan mengalami strain saat olahraga seperti kaki, siku, tangan, dan pergelangan kaki.

●      Fraktur stres, yaitu cedera yang menyebabkan adanya retakan kecil pada tulang. Cedera ini seringkali terjadi akibat dari tekanan berulang yang berlebihan seperti melompat atau lari jarak jauh.

●      Apofisitis adalah peradangan atau inflamasi yang menyebabkan nyeri pada anak-anak akibat dari pertumbuhan tulang. Kondisi ini biasanya terjadi akibat dari tekanan pada tulang yang berulang dan berlebihan sehingga menimbulkan rasa nyeri.

●      Cedera meniskus, yaitu cedera pada tulang rawan berbentuk C yang ada di lutut yang bisa terjadi Ketika atlet memutar kaki bagian atas sambil menekuk lutut.

Pertolongan Pertama Cedera Olahraga pada Anak

Jika anak Anda mengalami cedera saat olahraga, berikut langkah-langkah pertolongan pertama yang perlu dilakukan.

  1. Anda harus memastikan anak segera menghentikan aktivitas olahraganya.
  2. Melakukan tindakan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) selama 48 jam pertama setelah cedera:
    • Rest. Pertama istirahatkan bagian tubuh anak yang mengalami cedera sampai rasa nyerinya berkurang.
    • Ice. Kompres cedera dengan kantong ice yang dilapisi kain. Lakukan selama 20 menit dan ulangi hingga 4-8 kali sehari.
    • Compression. Sangga bagian tubuh anak yang mengalami cedera dengan perban elastis selama kurang lebih 2 hari.
    • Elevation. Jaga posisi tubuh yang cedera lebih tinggi dari organ jantung untuk menghindari pembengkakan.
  3. Selanjutnya Anda bisa memberikan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen.
  4. Bila anak mengalami nyeri hebat, kesulitan menopang tubuh, kesemutan, atau memiliki tanda-tanda infeksi pada cedera. Segara bawa anak Anda ke rumah sakit atau layanan medis terdekat.
Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
  1. Jhons Hopkins Medicine. 10 Tips for Preventing Sports Injuries in Kids and Teens. Diakses pada 20 Oktober 2023 dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/sports-injuries/10-tips-for-preventing-sports-injuries-in-kids-and-teens
  2. Johns Hopkins Medicine. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injury or Tear. Diakses pada 21 Oktober dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/acl-injury-or-tear
  3. Mayo Clinic. 2022. Muscle strains. Diakses pada 21 Oktober 2023 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/muscle-strains/symptoms-causes/syc-20450507#:~:text=Overview,complete%20tears%20in%20these%20tissues.
  4. Mayo Clinic. 2021. Stress fractures. Diakses pada 21 Oktober 2023 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stress-fractures/symptoms-causes/syc-20354057
  5. Ann & Robert H. Lurie Children's Hospital of Chicago. Apophysitis of the Pelvis/Hip. Diakses pada 22 Oktober 2023 dari https://www.luriechildrens.org/en/specialties-conditions/apophysitis-of-the-pelvis-hip/#:~:text=Apophysitis%20is%20an%20overuse%20injury,prone%20to%20pelvis%2Fhip%20apophysitis.
  6. Johns Hopkins Medicine. Torn Meniscus. Diakses pada 23 Oktober 2023 dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/torn-meniscus
  7. Cronan, Kate M. First Aid: Strains and Sprains. Diakses dpada 23 Oktober 2023 dari https://kidshealth.org/en/parents/strains-sprains-sheet.html
  8. Brooks, Alison. 2023. Tips to Prevent Sports Injuries in Children & Teens. Diakses pada 23 Oktober 2023 dari https://www.healthychildren.org/English/health-issues/injuries-emergencies/sports-injuries/Pages/Sports-Injuries-Treatment.aspx
  9. American Society of Anesthesiologists. Youth Sports Injuries. Diakses pada 23 Oktober 2023 dari https://www.asahq.org/madeforthismoment/pain-management/types-of-pain/youth-sports/

 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)


Author Tim Kavacare Tim Kavacare

Nilai Artikel Ini